Labels

Thursday, May 16, 2013

VEDA : Hukum Semesta Alam.

Satu-satunya Kitab Suci  agama  di bumi ini yang paling banyak di beri tafsir dan pemahaman miring, bahkan di cemooh sedemikian rupa adalah VEDA. Kitab suci dari sebuah Keyakinan (Agama) manusia yang bernama Sanatana Dharma , yaitu
sebuah bentuk keyakinan yang perkembangannya di awali dan di anuti oleh orang-orang dari wilayah lembah Shindu. Oleh karena itu orang-orang di luar wilayah tersebut yang melihat dan memahami tata perilaku/sistem hidup dari penganutnya, menyebutnya sebagai Hindu, yang dalam konteks ini bermakna "sebuah keyakinan (sistem hidup) yang di anuti orang-orang di lembah Shindu".

Dengan segala dinamika yang menjajari keberadaannya di muka bumi ini, Veda sebagai sebuah sumber hukum yang mengatur interaksi sosial yang bersifat religius , telah berhasil menciptakan sebuah peradaban dunia yang begitu luhur, yaitu di buktikan dengan hadirnya sebuah masa yang di kenal dalam sejarah manusia sebagai Zaman Veda. Sebuah masa dan tingkat peradaban yang tidak akan pernah dapat di capai oleh suatu sistem kepercayaan lainnya di muka bumi ini.

Di banyak tempat, pernyataan seperti ini oleh banyak pihak sering di artikan sebagai sebuah tindakan "klaim sejarah" . Di sisi lain, untuk membuka gerbang awydya yang menggerogoti mereka, hal tersebut penting di kemukakan. Bila zaman Veda bisa terjadi, pertanyaannya adalah daya dan kekuatan apakah yang menghendakinya ada?. Daya dan Kekuatan apakah yang telah memaksa dan menaklukkan alam dan makhluk bumi untuk melaksanakan aturan-aturan Veda ini ???.

Veda berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata vid (wid) yang berarti mengetahui. Dengan akhiran .. a .. Veda berarti pengetahuan. Tetapi bila di tulis dengan huruf  - a - (panjang), Veda berarti kata-kata yang di ucapkan dengan aturan-aturan tertentu. Ini memberi pengertian bahwa Veda adalah kata-kata yang di ucapkan, di nyanyikan atau di lagukan yang di dalamnya merupakan himpunan pengetahuan. Dari sini kemudian muncul istilah "mantra(m)".

Veda bukanlah sebuah buku yang hanya berisi kumpulan perintah dan larangan bagi manusia, tetapi pula mencakup segala aspek keilmuan yang di butuhkan manusia untuk menata hidup dan penghidupannya di muka bumi. Veda merupakan saripati ilmu yang bersifat trans dimensi yang mencakup segala aspek keilmuan.

Dalam rentang waktu yang amat panjang, Veda menjadi saksi utama bagi sistem filsafat Ketuhanan manusia. Bukan hanya itu, Veda hingga kini tetap menjadi referensi bagi semua sistem filsafat ketuhanan di muka bumi. Veda merupakan saripati atau jiwa alam semesta dalam wujud aksara, yang lahir dari Kehendak Yang Maha Abadi, yang bersifat Sat Asat.

OTORITAS VEDA.

Apakah Veda merupakan Kitab yang di karang oleh manusia...?. Ini merupakan pertanyaan sekaligus tuduhan dan cemoohan klasik yang sering di lontarkan oleh para penentang Veda. Olehnya kemudian mereka membagi bentuk/pola keyakinan yang di anut manusia ke dalam dua kelompok; Agama Langit dan Agama Bumi, yang di artikan sebagai agama ciptaan Tuhan dan agama buatan Manusia. Hindu adalah salah satu agama yang paling di utamakan untuk di masukan ke dalam kelompok agama bumi ini.

Banyak ilmuan yang berpendapat serta berkeyakinan bahwa alam semesta ini, di awal penciptaan, dunia ada dalam keadaan kacau. Ini tercermin dari munculnya teori-teori yang berhubungan dengan Peradaban Manusia, dimana pada masa fase pertama, keadaan di gambarkan sebagai gelap, kacau dan tanpa aturan. Hukum Rimba demikian orang-orang cerdik pandai menyebutkan. Siapa yang kuat, dia yang menang. Benarkah demikian.....?.

Veda dan Hinduism jelas sangat berbeda dengan pendapat dan pandangan rapuh seperti ini. Secara tegas Veda telah menggariskan bahwa masa perkembangan dan sifat peradaban manusia terbagi dalam empat masa peradaban (Fase), yang memiliki nilai dan karakter (sifat) berbeda satu dengan lainnya, dimana fase pertama memiliki nilai dan karakter (sifat) paling tinggi dan mulia. Jadi sangat berbeda dengan para ilmuan modern, yang beranggapan Kekinian sebagai perkembangan peradaban mendekati kesempurnaan. Bila pendapat ini benar dan di benarkan, maka berarti kita membenarkan dan percaya bahwa Tuhan menciptakan Alam semesta beserta isinya memang tanpa maksud dan tujuan. Atau dapat di katakan penciptaan ini tanpa Kehendak dan tanpa Landasan hukum (aturan) sama sekali. Hal ini yang tidak dapat di terima dan sangat bertentangan dengan Veda.

Dalam Hinduisme, pemilik otoritas Veda adalah Brahman (Tuhan Yang Maha Absolut), dan Veda sendiri adalah Hukum yang merupakan aturan berdasarkan Kehendak-NYA, yang menjadi landasan hukum dari keberadaan, pergerakan dan perubahan semesta. Dalam konteks ini, Veda adalah Landasan Penciptaan Bentuk, dari wujud Nirvana (bentuk yang tidak berubah - halus ) ke wujud Vana (bentuk yang mengalami perubahan - kasar) dan sebaliknya.

Veda dalam Hinduisme adalah dasar hukum tertinggi  yang pemegang otoritasnya adalah Brahman (Tuhan) sendiri. Sebagai hukum Veda adalah Kehendak dari Brahman sendiri yang menjadi landasan serta tuntunan dari tata gerak dan perubahan alam semesta, bukan hanya dunia manusia tetapi juga dunia rohani semesta. Hal ini dapat kita jumpai dalam Kitab Bhagavad Gita, melalui Sabda Sri Krhisna - Avatara Visnu kepada Arjuna :

Sri Bhagavan uvaca:

imam vivasvate yogam
proktavaan aham avyayam,
vivasvaan manave praaha
manur iksvaakave 'bravit.  
                        ( BG. IV.1.).
Sri Bhagavan bersabda :
Ajaran yang abadi ini Aku turunkan kepada Vivasvan,
Vivasvan mengajarkan kepada Manu, dan Manu menerangkannya
kepada Iksvaku.   (BG. IV.1.).

Dari sabda Avatara Krishna pada Bhagavad Gita IV.1. tersebut, tersirat makna secara nyata bahwa Veda sebagai Hukum (aturan) yang menjadi landasan segala proses aktifitas di jagat raya ini, telah ada sebelum segala wujud ini di adakan (di cipta), serta memiliki sifat Abadi.  Hukum abadi inilah yang kemudian dalam istilah Veda di sebut sebagai "Rta". Tidak ada sesuatu apapun di alam semesta ini yang bergerak menyimpang dan berbeda dari apa yang telah di gariskan di dalam Veda itu. Di dalam Veda, maka hasil penelitian manusia terhadap alam dengan segala unsur sifatnya berjalan selaras.  Dengan kata lain alam raya ini dengan segala indikasi dan konsekuensinya merupakan fakta dan bukti hukum kebenaran  Veda itu. Sementara di pihak lain, penganut hukum ( keyakinan ) lain begitu sibuk mengumpulkan dalih kosong menghadapi perbedaan antara yang mereka yakini dan fakta alamiah yang mereka hadapi. Hal terpenting yang perlu di ketahui dan di sadari adalah bahwa Veda tidak ada pertentangannya dengan alam. Olehnya VEDA di sebut  SANATANA DHARMA, Hukum Kebahagian Abadi, yang pemiliknya adalah YANG MAHA ABADI.

Pitrideva manusyaanaam Vedascaksuh sanaatanam,
Asakyam caa' prameyanam ca Vedacaastram iti sthitih.
 ( .MD. XII.94.).

Veda adalah mata yang abadi bagi manusia, Dewa dan orang-orang yang telah meninggal; Aturan-aturan Veda adalah keduanya, di luar kekuasaan kekuatan manusia, dan di luar kemampuan pemohon manusia, itu adalah kenyataan yang pasti. ( MD.XII .94. ).

Demikian Sabda Bhagavan Manu menyampaikan Wahyu dari YANG MAHA ABADI.