Meilikhah| 26 Agustus 2014 07:59 WIB
Metrotvnews.com, New Delhi: Ilmuwan India menemukan khasiat ciamik dari tanaman herbal di ketinggian pegunungan Himalaya. Menurutnya, tanaman herbal ini bisa mengurangi efek radiasi gamma yang terdapat dalam bom biokimia. Warga di Ladakh, sebuah desa di antara Jammu dan Kashmir, India, menyebutnya 'Solo'.
Sejatinya, tanaman itu tergolong jenis Rhodiola. Penelitian oleh Lembaga Pertahanan Leg berbasis High Altitude Research (DIHAR) tengah menjajaki nilai tanaman yang dianggap dapat melakukan keajaiban bagi pasukan yang ditugaskan di area dataran tinggi seperti di Siachen Gletser (5.400 mdpl), di timur Karakoram. "Rhodiola adalah tanaman ajaib yang memiliki imunomodulator (meningkatkan kekebalan tubuh), adaptogenik (mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang sulit) dan radioaktifiti (melindungi tubuh dari metabolit sekunder dan senyawa phytoactive dari pabrik)," kata RB Srivastava, Direktur Dihar melansir gulfnews.com, Selasa (26/8). Srivastava mengatakan, upaya untuk melakukan konservasi, propagasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari obat herbal ini dapat menghasilkan penemuan sanjeevani, ramuan mitos tradisional untuk memberi kehidupan baru, bagi pasukan yang ditugaskan dalam kondisi iklim ekstrim sepanjang perbatasan Himalaya. (gulfnews) (JCO)
Metrotvnews.com, New Delhi: Ilmuwan India menemukan khasiat ciamik dari tanaman herbal di ketinggian pegunungan Himalaya. Menurutnya, tanaman herbal ini bisa mengurangi efek radiasi gamma yang terdapat dalam bom biokimia. Warga di Ladakh, sebuah desa di antara Jammu dan Kashmir, India, menyebutnya 'Solo'.
Sejatinya, tanaman itu tergolong jenis Rhodiola. Penelitian oleh Lembaga Pertahanan Leg berbasis High Altitude Research (DIHAR) tengah menjajaki nilai tanaman yang dianggap dapat melakukan keajaiban bagi pasukan yang ditugaskan di area dataran tinggi seperti di Siachen Gletser (5.400 mdpl), di timur Karakoram. "Rhodiola adalah tanaman ajaib yang memiliki imunomodulator (meningkatkan kekebalan tubuh), adaptogenik (mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang sulit) dan radioaktifiti (melindungi tubuh dari metabolit sekunder dan senyawa phytoactive dari pabrik)," kata RB Srivastava, Direktur Dihar melansir gulfnews.com, Selasa (26/8). Srivastava mengatakan, upaya untuk melakukan konservasi, propagasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari obat herbal ini dapat menghasilkan penemuan sanjeevani, ramuan mitos tradisional untuk memberi kehidupan baru, bagi pasukan yang ditugaskan dalam kondisi iklim ekstrim sepanjang perbatasan Himalaya. (gulfnews) (JCO)