Makanan diyakini memiliki pengaruh yang sangat besar pada manusia. Pengaruh tersebut nampak secara fisik dan non fisik. Secara fisik pada pertumbuhan tubuh, sedang pengaruh non fisik berhubungan dengan sifat dan karakter manusia. Demikian pula dampak yang di timbulkan oleh makanan yang di konsumsi tidak dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Kitab Veda memberi perhatian yang amat besar pada bidang ini, meliputi; jenis, kandungan, cara perolehannya, cara membuat, sifat, rasa, dan pengaruhnya pada manusia. Perhatian Veda yang besar ini tak lepas dari begitu besar dan kuatnya pengaruh makanan atas alam spiritualitas manusia.
1. Satvik.
Adalah jenis makanan yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, bertekstur lembut dan segar serta di peroleh dengan cara-cara yang benar demikian pula pengerjaan dan pembuatnya. memiliki cita rasa yang lezat. Pada manusia makanan jenis ini akan mempengaruhi tumbuhnya sifat satvik (mulia, bijaksana).
2. Rajasik.
Adalah jenis makanan yang memiliki cita rasa yang serba menyengat. Mengandung unsur yang menumbuhkan rangsangan yang berlebih pada sistem hormonal tubuh. Jenis makanan ini memiliki serat yang kasar. Memberi pengaruh pada tumbuhnya sifat Rajas pada manusia (aktif, energik, temparamental).
3. Tamasik.
Adalah jenis makanan yang tidak layak untuk di konsumsi. Makanan ini mengandung unsur-unsur yang kurang/tidak baik bagi tubuh, baik untuk pertumbuhan maupun kesehatan. Seperti hangus, basi, pahit, sepat dan hilang rasa, akan memberi efek negatif pada tubuh. Menyebabkan mabuk dan keracunan. Mempengaruhi manusia dengan munculnya sifat Tamas (malas, pasif, lembam).
Dari sisi rasa Veda membagi makanan menjadi enam ( 6 ) bagian, yaitu :
a. Manis.
b. Pedas.
c. Hambar.
d. Asin.
e. Sepat.
f. Pahit.
Makanan yang di konsumsi secara teknis akan di proses di dalam tubuh melalui organ pencernaan. Dari hasil proses pencernaan tersebut, ekstrak dari makanan akan di serap untuk menjadi darah yang mengalir keseluruh tubuh. Dalam konsep spiritual, bahan atau jenis makanan, unsur kandungan, cara mendapatkan, cara mengolah, serta sifat dan kondisi pengolahnya akan mempengaruhi sifat dan nilai makanan tersebut. Nilai serta sifatnya ini akan ikut terserap tubuh setelah menjadi darah, yang menghidupkan seluruh sel dalam tubuh. Pada akhirnya secara umum akan membawa dampak bagi manusia yang mengkonsumsinya.
Dalam kitab Ajur Veda disebutkan bahwa salah satu yang di hasilkan oleh makanan di dalam tubuh manusia adalah cairan yang di sebut dengan TRI DOSHA, yaitu tiga jenis cairan humoral yang terdiri dari Vatta, Pitta, dan Kapha. Vatta adalah Vayu (Angin), Pitta adalah Panas, dan Kapha adalah cairan seperti asam lambung. Hasil lain dari makanan yang di cerna dalam perut adalah SAPTA DHATU, yang berfungsi untuk pertumbuhan dan anti body. (I Ketut Wiana, dalam Raditya 69.2003).
Dalam kitab Ajur Veda disebutkan bahwa salah satu yang di hasilkan oleh makanan di dalam tubuh manusia adalah cairan yang di sebut dengan TRI DOSHA, yaitu tiga jenis cairan humoral yang terdiri dari Vatta, Pitta, dan Kapha. Vatta adalah Vayu (Angin), Pitta adalah Panas, dan Kapha adalah cairan seperti asam lambung. Hasil lain dari makanan yang di cerna dalam perut adalah SAPTA DHATU, yang berfungsi untuk pertumbuhan dan anti body. (I Ketut Wiana, dalam Raditya 69.2003).
Dalam setiap budaya rumah tangga, yang paling sering menyiapkan makanan bagi anggota keluarga adalah pihak wanita (ibu), bahkan dalam budaya bangsa-bangsa timur (termasuk Indonesia), telah di anggap menjadi kewajiban kaum wanita.
Karena peran dari wanita ini, maka Veda memberi penegasan dalam hal menyiapkan dan mengolah bahan makanan ini. Di sebutkan antara lain; bahwa wanita yang dalam keadaan tidak suci (menstruasi, sakit, hamil) sangat di larang untuk menyiapkan dan mengolah bahan makanan. Hal ini dimaksudkan bahwa kondisi mental/bhatin dari pengolah bahan akan mempengaruhi sifat dari makanan tersebut.
No comments:
Post a Comment